Postingan

I Miss You

Gambar
All alone I can't seem to fight these feelings I'm caught in the middle of this and my wounds are not healing I'm stuck in between my parents I wish I had someone to talk to someone I could confide in I just want to know the truth I just want to know the truth want to know the truth Rindu adalah satu-satunya kata yang dapat menggambarkan perasaanku saat ini. Dan semuanya dimulai sejak aku kehilangan kalian. Sebuah masa telah meninggalkanku dan tak akan pernah kembali.   Hari ini aku sakit lagi, entah apakah fisikku yang terlalu lemah atau aku yang tak mampu menghadang segalanya. Berbaring tak berdaya di rumah nenek menjadi kebiasaanku setelah peristiwa itu. Ya peristiwa yang telah memisahkan kita, peristiwa yang dengan teganya merenggut tawaku dan senyummu pelan-pelan. Ahh tidakkah kau merasa dunia ini terlalu kejam? bahkan saat aku hanya ingin diam menikmati permainannya, kenapa muncul banyak sekali pertanyaan?   Aku masih ingat saat kau me

Dear You

Gambar
Sejak hari itu ekspresi kebingungan menimbulkan sayap-sayap baru. Ya sayap itu harusnya sudah lenyap, hilang bersama penantian yang tak pantas, tapi entah kenapa secara perlahan kemunculannya seakan ingin membawaku terbang ke langit yang tak bisa kugapai. Jalan panjang yang kulalui sejak ratusan hari yang lalu seketika menjadi singkat begitu saja, kau berhenti dibelakangku. Aahh sebuah kalimat yang kau ucapkan dengan logat khas pribadimu "permisi boleh saya titip ini?" ternyata mampu membuat frekuensi detak jantungku berdetak lebih damai. Tak perlu menoleh untuk sekedar mengetahui bahwa kaulah pemilik suara itu. Semoga kau tidak membaca apa yang terpancar di bola mataku atau mendengar apa yang kuucapkan dalam hati bahwa kau sedang membuatku tersenyum. Terimakasih meski kutahu kehidiranmu bukanlah karena undangan dariku. Aku senang. Bagiku menyadari bahwa kau hadir di antara lautan manusia adalah suatu hal langka yang patut kusyukuri.  Kau dan aku berseberangan

Singing In the Rain

Gambar
Aku bernyanyi Di bawah guyuran hujan Hanya bernyanyi bersama tumbuhan tik..tik..tik..tik.. Mengikuti irma dan tersenyum Betapa senangnya, betapa senangnya Aku bahagia lagi, tertawa kepada awan Mendung sangat gelap di atas sana Tapi mentari di hatiku Aku siap Tak lagi khawatir Akan hujan-hujan selanjutnya Aku bernyanyi, aku menari dan aku tertawa Kenapa aku bernyanyi? Kenapa aku tersenyum? Kenapa aku tertawa? Kenapa aku menari? Kenapa aku bahagia? Karena aku memiliki Allah Karena aku memiliki mereka Bukankah terasa lebih baik cukup tertawa lepas,  meski tanpa payung sekalipun  hujan yang turun takkan menyakiti matamu Because You can have a rainbow without a little rain

Dia yang Teramat Malang

Gambar
Dia.. sebuah pelita Penuntun ribuan kunang-kunang Yang haus akan cahaya Dia, Sebuah lentera Pelepas dahaga Jutaan laron putih Yang tersesat di dinginnya malam Dia, pupusss Malam kelam yang datang bersama kabut Menjadikannya lilin dengan sisa cahaya redup Kejamnya badai menggorogoti tubuhnya tanpa ampun Mencuri semua cahaya bahkan setengah dari tubuhnya Sedang Aku adalah wadah Aku adalah pohona Dan aku adalah jalan Saksi bisu penderitaannya Jangan sekali-kali jangan Jangan tanya kenapa! Tapi siapa! Siapa yang menjadikannya seperti ini? Siapa yang menjadikannya lilin? Kunang-kunang itukah? Sang laron? Atau bayang yang masih samar? Tampak jelas kebingungan di raut wajahnya  Dia sedih! Tak ada kaki Tak ada tangan Juga tak ada bibir Yang mampu menjadi perisai perlawanan Bagaimana cara memohon ? Bagaimana cara menolak ? dan bagaimana cara meringis kesakitan ? Saat semua coba membakarnya hidup-hidup! bahkan setelah ia